Bismillahirrahmaanirrahiim…
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh…
Maha
Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya, tiada Tuhan selain Allah dengan
Ke-Mahabesaran-Nya.
Kebanyakan
orang mengenal kata istiqomah dan mengartikan bahwa istiqomah adalah sikap
tidak mudah goyah pada keputusan yang telah ia tentukan atau pendiriaannya
tidak mudah berubah walaupun dipengaruhi oleh orang lain dalam hal beragama
maupun kehidupan sehari-hari. Atau istilah gampangnya teguh pendirian.
Bagaimanapun situasi, kondisi dan keadaan baik saat lapang maupun sempit selalu
saja berpegang teguh pada pendirian.
Menerapkan
sikap istiqomah memiliki banyak keutamaan (cocok buat mahasiswa nih..
) beberapa diantaranya adalah:
- Melatih sikap
dan pendirian yang tetap dan konsisten saat menghadapi tantangan dan rintangan,
bahkan secara tidak langsung akan membuat kita mengalami kemajuan terutama
dalam beribadah kepada Allah SWT.
- Menjadikan kita
memiliki sikap disiplin, karena di dalam Islam kita dianjurkan untuk tetap
istiqomah untuk sholat di awal waktu.
- Menjadikan kita
memiliki rasa tanggung jawab terhadap ibadah kita. Kalau dalam ibadah kita
bertanggung jawab, pastinya dalam segala hal InsyaAllah kita lebih bertanggung
jawab pula.
- Melatih diri
untuk selalu berkembang karena dalam istiqomah atau yang biasa kita sebut
konsisten menghindari adanya penurunan dalam hal ini penurunan keimanan dan
hal-hal lain dalam kehidupan.
- Membentuk
kebiasaan baru yang bermanfaat dan selalu mengarah pada ridho-Nya.
- Menghilangkan
sikap riya’ karena sesuatu yang diulang-ulang akan membentuk kebiasaan. Karena
kita sudah menganggap perbuatan atau ibadah kita adalah kebiasaan kita, maka
perlahan-lahan sikap riya’ pun akan hilang dari diri kita.
- Dll.
Di
antara ayat yang menyebutkan keutamaan istiqomah adalah firman Allah Ta’ala,
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ
ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلا تَخَافُوا وَلا
تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
“Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah” kemudian mereka
istiqomah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka
(dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa
sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan
Allah kepadamu”.” (QS. Fushilat: 30)
إِنَّ
الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ
وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ, أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً
بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap
istiqamah maka
tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.
Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai
balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al Ahqaf: 13-14)
Mari
kita berpikir sejenak, siapapun orangnya, baik maupun buruk, mahasiswa, guru,
dosen, penjahat, pencuri perampok, koruptor, dan lainnya kalau kita tanyakan
tentang pilihan antara surga dan neraka pasti semua memilih ingin masuk surga. Sebuah keanehan dan ketidakjujuran jika mereka ataupun
kita memilih masuk neraka.
Nah hebatnya, dengan istiqomah kita bisa meraih
surga-Nya yang saat di dalamnya kita mendapat kenikmatan-kenikmatan yang tiada
bandingannya dengan yang ada di dunia ini. Mari berusaha istiqomah, walaupun
kita menyadari bahwa selalu ada kekurangan kita sebagai manusia. Namun tidak
ada ruginya jika kita mau berusaha dan berlatih terus untuk berlaku istiqomah.
Teruslah memohon kepada Allah untuk diberikan petunjuk dan ampunan atas khilaf
kita.
قُلْ
إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ
وَاحِدٌ فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ
“Katakanlah:
“Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku
bahwasanya Rabbmu adalah Rabb Yang Maha Esa,maka tetaplah istiqomah pada
jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah
ampun kepada-Nya.” (QS. Fushilat: 6).
Berikut
tips supaya kita bisa istiqomah:
- Mantapkan
niat untuk melakukan suatu perbuatan atau ibadah. Kita bisa merenungkan makna
dari syahadat yang setiap hari kita baca bahwa hanya Allah lah Tuhan kita, maka
untuk beribadah juga hanya untuk Allah. Selain itu kita juga menjunjung
Rasulullah sebagai utusan Allah yang nantinya kita akan mengharap syafaat pada
beliau di hari kiamat kelak, maka lakukan ibadah sebagai wujud cinta kita
kepada Rasulullah.
- Mohon
kepada Allah untuk selalu diberikan kemudahan. Yang perlu kita sadari, biasanya
Allah memberikan kemudahan-kemudahan setelah kesulitan-kesulitan. Jadi kita
harus benar-benar menyadari bahwa setelah kesulitan akan ada kemudahan.
- Memulai
perbuatan atau ibadah dengan segera, secepatnya dan sekarang juga. Karena
menurut Om Mario Teguh, “Cara untuk memulai adalah memulai” J. Kebanyakan kita juga merasakan ada saja hambatan
dalam bertindak jika kita menunda sesuatu.
- Membuat
komitmen dan perjanjian dengan diri sendiri untuk tetap teguh dan berlaku
istiqomah. Kita tidak mungkin meminta orang-orang di sekitar kita untuk
terus-menerus mengingatkan kita, capek katanya :D. Maka kita sendiri harus
berkomitmen untuk hal tersebut.
- Mulai
coba dari hal yang kecil dan sedikit (jangan pake banget ya J) kerjakan terus menerus, ulang-ulang setiap hari.
Nanti akan menjadi sangat ringan. Lalu bisa kita tingkatkan kuantitasnya
setelah itu.
- Berkumpul
dengan orang-orang yang istiqomah. Bagaimanapun lingkungan sangat bisa
berpengaruh pada kita. Maka pilih-pilih lah dalam bergaul.
Kita ambil contoh kasus berdasarkan pengalaman
orang-orang di sekitar. Banyak sekali yang istiqomah melakukan ibadah tertentu
misalnya shalat dhuha, tahajud, puasa senin-kamis, daud, tilawah, dll mereka
menjadi orang-orang yang sukses di dunia dan InsyaAllah di akhirat. Kita bisa
mengambil inspirasi dari Ust. Yusuf Mansur misalnya, beliau selalu istiqomah
menyeru untuk bersedekah, tilawah, menghafal qur’an, dsb. Beliau tidak hanya
menyeru saja tetapi lebih dulu melakukan, dan untuk menyeru tersebut bisa-bisa
manusia seperti kita ini terjebak dalam riya’. Tapi mudah-mudahan beliau tidak,
karena mungkin dengan istiqomah tadi perbuatan-perbuatan menjadi kebiasaan yang
ketika di ketahui orang banyak tidak akan menimbulkan riya’.
Kita juga bisa mengambil pelajaran dari Almarhum Ust.
Jefry Al-Bukhory. Beliau istiqomah dalam berdakwah melalui berbagai media,
istiqomah dalam kerendahan hatinya. Di akhir hayatnya beliau mendapat
keistimewaan yaitu meninggal di hari Jum’at. Kita semua tahu bahwa meninggal di
hari Jum’at akan terhindar dari siksa di alam kubur. Kita juga bisa melihat
jutaan jamaah yang mencintai beliau hadir menghantarkan beliau menuju tempat
peristirahatan terakhirnya. MasyaAllah…
Wallahu
a’lam…
Semoga
apa yang kita perbuat mendapatkan ridho dari Allah dan menjadikan manfaat bagi
kita semua. Aamiin
Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Oleh :
Rosyiid Gede Prabowo
Staff Departemen Syiar
Izzati FT UNDIP
Generasi 20